BIOSFER DAN ASPEK SEBARAN HEWAN DAN TUMBUHAN
A. Identifikasi Sebaran Hewan dan Tumbuhan di Permukaan Bumi
1. Pengertian Biosfer
Secara epistemologi, istilah biosfer terdiri dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi secara harfiah berarti biosfer berarti lapisan tempat hidup, artinya lapisan tempat makhluk hidup atau organisme. Dari arti kata tersebut dapat diambil kesimpulan Biosfer adalah lapisan lingkungan dipermukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung kehidupan organisme. Biosfer meliputi tanah, air, udara merupakan lapisan tipis 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut. Hanya dilapisan biosfer dijumpai adanya kehidupan organisme. Biosfer merupakan system kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem itu mencakup seluruh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh. Tempat hidup makhluk hidup disebut habitat. Manusia, hewan dan tumbuhan memiliki tempat untuk mempertahankan kehidupannya dengan kondisi tertentu dipermukaan bumi. Cara yang dilakukan manusia, hewan, dan tumbuhan dalam memanfaatkan lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya disebut adaptasi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna bisa terhambat oleh adanya fenomena-fenomena geosfer, antara lain: gerakan lempeng, perubahan permukaan laut, munculnya pegunungan dan perubahan pola aliran. Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi atau menghambat persebaran adalah sebagai berikut:
a.Iklim (Klimatik), keadaan iklim sangat mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Unsur-unsur iklim yang menghambat persebaran adalah suhu, curah hujan, kelembapan uadara dan angina.
b.Keadaan Tanah (edafik), kondisi unsur hara tanah, tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, mineral hara, air tanah (porositas) dan kandungan udara sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan tumbuhan, sedangkan bagi binatang sangat berpengaruh pada pola makan.
c.Kondisi Geografis, dapat menjadi penghambat bagi persebaran flora dan fauna. Tinggi rendahnya permukaan bumi mempengaruhi pola penyinaran matahari. Bentang alam juga dapat menjadi penghambat berupa padang pasir, samudra, sungai dan pegunungan.
d.Faktor Biotik, yang menghambat persebaran bisa dikarenakan ulah manusia ataupun terjadinya perubahan habitat sehingga dapat menghambat kelangsungan hidup.
B. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
1. Persebaran Flora di Dunia
a. Persebaran Flora berdasarkan iklim, dipermukaaan bumi digunakan 4 wilayah pembagian untuk mengklasifikasikan jenis flora yaitu:
~Daerah beriklim Tropis dan Subtropik:
1). Hutan Hujan Tropik
Daerah yang berwarna hitam pada peta merupakan daerah penyebaran hutan hujan tropis.
Vegetasi hutan hujan tropis sebagian besar berada di daerah khatulistiwa, yaitu 0˚-10˚ LU atau LS dan berada di daerah dataran renda. Beberapa daerah hutan hujan tropic di antaranya adalah disekitar sungai Amazon di Amerika Selatan, sepanjang khatulistiwa di Afrika Tengah dan Afrika Barat, sampai ke Afrika Timur dan Malagasi. Di kawasan Asia berada di bagian Barat India dan Srilanka, daerah Malaya yang membujur hingga Pegunungan Himalaya. Di bagian timur, meliputi sebagaian besar Indonesia sampai Kep. Fiji. Curah hujan daerah hutan tropis adalah basah, yaitu antara 2000-4000 mm per tahun, kabut tebal, kelembaban lebih dari 80% dan suhu rata-rata tahunannya 25˚-26˚C. Pohonnya besar dan berkayu keras dan memiliki akar penyangga. Tumbuhannya memiliki bunga berwarna-warni. Jenis vegetasinya antara lain: meranti, mahoni, seraya dan eboni.
2). Hutan Musim tropik
Memiliki perbedaan jelas antara musim kemarau dan musim hujan, tumbuhannya menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Terletak pada lintang 10˚-23,5˚ LU/LS dengan curah hujan pada musim kemarau kurang dari 60 mm per tahun atau sama sekali tidak turun hujan. Vegetasinya berdaun lebar ujungnya runcing, pohonnya memiliki akar yang dalam untuk menyerap air pada musim kemarau. Hutan musim tropik tersebar di India, Myanmar, Indo-Cina, Indonesia, Malaysia, Autralia Utara, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Sealatan. Vegetasinya tidak begitu lebat dan beberapa pohon di hutan ini menggugurkan daunnya pada musim kemarau, seperti pohon jati.
3). Hutan Sabana serta Padang Rumput Tropik dan Subtropik
Tumbuhan yang dominan di daerah sabana adalah rumput yang tinggi dengan semak belukar. Curah hujannya ada yang hanya 250-750 mm per tahun. Pohon-pohonnya ada yang meranggas dan ada juga yang selalu hijau. Namun, umumnya memperlihatkan tumbuhan xerofit. Tumbuhan pohon yang khas, antara lain akasia dan palma. Sabana banyak tersebar di Orinoko yang disebut lianos di Hindia Barat, Malagasi Tengah, Pegunungan India, bagian barat daya Amerika Tengah, Australia Tengah, dan Florida Selatan.
4). Hutan Mangrove atau Bakau
Hutan mangrove banyak terdapat di sepanjang pantai di daerah beriklim iklim tropik. Hutan mangrove biasanya terdapat di sepanjang pantai yang rendah, berlumpur, dan masih dalam jangkauan pasang surut. Hutan mangrove tersebar di wilayah Afrika Barat, Australia, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
5). Hutan Sabana dan Semak Berduri
Hutan jenis ini terdiri atas vegetasi yang bersifat xerofil, yaitu tahan terhadap kekurangan air dan sering meranggas selama musim kering. Selain itu, hutannya terbuka, pohon-pohon berjauhan dan agak kerdil, tingginya tidak lebih dari 20 m, tumbuhan berumbi (geofit) melimpah, sedangkan liana dan epifit tidak banyak tumbuh. Hutan jenis ini banyak tersebar di daerah tropik dan subtropik yang musim kemaraunya lebih panjang, seperti di Afrika Timur, Afrika Tengah, Kuba, Brazil, Argentina, India, Cina, dan bagian utara serta timur Asutralia.
~Daerah Beriklim Sedang
Zone iklim sedang terletak antara tundra dan subtropik, yaitu pada lintang 30˚-65˚ LU dan LS. Musim berubah-ubah dengan suhu udara dan curah hujan yang bervariasi. Pada muspada musim panas, kadang-kadang suhu udara lebih panas dari daerah tropik, sedangkan suhu udara dinginnnya sama dengan daerah kutub pada musim dingin. Jenis hutan yang berada di daerah iklim sedang, yaitu hutan gugur daun, hutan pohon jarum, hutan hujan iklim sedang yang hangat, padang rumput dengan semak belukar, hutan berdaun keras regas, dan vegetasi daerah gurun.
1). Hutan Meranggas atau Hutan Gugur Daun atau Hutan Peluruh
Hutan ini tersebar diantara 30˚-45˚ LU dan LS dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin serta dengan curah hujan 700-1700mm per tahun. Pohon-pohonnya memiliki ciri berdaun lebar, hijau, pada musim dingin, rontok selama musim panas, dan tajuknya rapat. Tumbuhan uatamanya, antara lain pohon Oak, Basswood, dan terna berbunga. Persebarannya terutama di bagian timur Amerika Serikat, di daerah bagian barat Eropa yang meluas sampai pegunungan Ural, di bagian utara Jepang dan di bagian daratan Asia, di daerah lintang selatan tersebar di bagian-bagian Patagonia, bagian timur Australia, dan Chili Selatan.
2). Hutan Pohon Jarum
Hutan ini terdapat di daerah yang mempunyai iklim subarktik. Hutan ini disebut juga hutan taiga, hutan boreal, dan hutan runjung atau hutan subarktik. Hutan ini didominasi pohon-pohon yang berbentuk kerucut dengan batang yamg lurus mencapai ketinggian 20m. Pohon di hutan jenis ini umumnya picea, pinus, abies, tusam (hemlock), balsam, dan conifera lainnya. Pohon-pohon itu sering disertai pohon- pohon berdaun lebar yang meranggas seperti betula dan populus.
3). Hutan Hujan Iklim Sedang yang Hangat
Hutan ini terdapat di bagian Amerika Serikat yang berbatasan dengan pantai utara Laut Karibia, Jepang Selatan, Korea, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Australia.
4). Padang Rumput dengan Semak Belukar
Di daerah iklim sedang yang curah hujannya kecil, berkembang padang rumput belukar. Di Asia, padang rumput ini steppa dan di
Amerika Utara disebut prairi yang terhampar mulai dari Kanada ke selatan sampai Meksiko. Dominasi prairi adalah padang rumput yang terjalin dengan sejumlah semak dan perdu yang berbunga dalam waktu yang tidak bersamaan. Di Argentina dan Amerika Selatan disebut pampa dan di Afrika Selatan disebut veldt. Satwa utamanya adalah binatang herbivore, seperti bison, antelop tanduk ceranggah, kelinci bagal, marmot tanah, gazelle, keledai liar, anjing hutan, rubah, ular derik, dan ayam prairi.
5). Hutan Berdaun Keras Regas atau Berdaun Kaku
Hutan ini tumbuh di daerah-daerah yang mempunyai musim panas yang suhunya agak tinggi dan kering bergiliran dengan musim yang sejuk. Pohon-pohon berdaun kaku umumnya cenderung hijau dan mempunyai daun-daun kecil, kecil, dan tebal seperti belulang (skerofil). Cirinya agak kerdil, rendah dengan batang berbenjol-benjol berdiri, dan mempunyai tajuk yang membulat atau datar. Di daerah sekitar Laut Tengah dan sebelah selatan Laut Hitam didominasi oleh jenis pohon pasang gabus (quercussuber) dan berbagai jenis pinus, seperti pinus allepo dan pinus batu. Sementara itu, komunitas semak-semak chaparral terdapat di bagian barat California dan sekitarnya.
6). Vegetasi Gurun
Gurun merupakan daerah yang sangat jarang curah hujannya. Vegetasinya berupa semak belukar xerofitik dan rerumputan yang mampu bertahan pada kondisi kekuranagan air. Keadaan iklim yang kering menjadikan bentuk semak kerdil, berwarna abu-abu, cabangnya rendah berduri, dan bengkak-bengkak. Tumbuhannya, antara lain kaktus, saguaro, pohon Joshua, semak soga kerdil, semak
berduri, dan rumput-rumput.
~Daerah Kutub dan Pegunungan Tinggi
Daerah iklim kutub terdiri atas iklim es abadi, yaitu EF dan iklim tundra serta ET. Vegetasinya hanya terdapat di daerah tundra. Tundra adalah dataran tanpa pohon atau padang lumut. Oleh karena itu, ciri khas vegetasi tundra berupa lumut kerak, lumut, rumput teki, tetumbuhan terna, dan semak-semak pendek. Misalnya, rawa-rawa terdapat rumput teki, rumput kapas, dan gundukan gambut (hillock tundra). Di cekungan yang basah terdapat semak salik dan bentula, seperti terdapat di Greendland. Di tempat yang agak kering selain ditumbuhi lumut terdapat juga teki-tekian, ericaceae, dan tumbuhan yang berdaun agak lebar. Di lereng-lereng batu terdapat lumut kerak, lumut, dan alga. Pada daerah pegunungan tinggi, suhunya akan sama dengan daerah tundra sehingga vegetasi yang mampu berkembang adalah lumut kerak. Misalnya, di pegunungan Andes Amerika Selatan, Pegunungan Himalaya, Pegunungan Alpina, Pegunungan Rocky, Gunung Akonkagua, dan Gunung Jaya Wijaya.
b. Klasifikasi Flora berdasarkan vegetasi alami, persebaran flora berdasarkan jenis vegetasi alami dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:
Vegetasi Jenis Hutan Ciri-ciri
Hutan Hutan Tropis - Curah hujan 1000mm-2000mm/th
- Suhu 20˚-30˚ C
Hutan Gugur - Curah hujan 750mm-1000mm/th
- Suhu -2˚C-18˚C
Hutan Taiga - Curah hujan 400mm-750mm/th
- Suhu -12˚C-(-10˚C)
Padang Rumput Sabana - Curah hujan 400mm-1000mm/th
- Suhu 20˚C-30˚C
Steppa - Curah hujan 200mm-1000mm/th
- Suhu -20˚C-10˚C
Vegetasi Gurun Gurun Pasir - Curah hujan <250mm-1000mm/th
- Suhu mencapai 48˚C
Thundra - Curah hujan <250mm
- Suhu <0˚C
2. Persebaran Fauna di Dunia
**Persebaran fauna di dunia berdasarkan kelompok dapat terbagi menjadi delapan, yaitu:
~ Palaearktik, merupakan jenis fauna yang berada di dataran Asia Utara, Eropa, Afrika Utara, dan bagian barat Pegunungan Himalaya. Jenis fauna Palaearktik antara lain: unta, ayak, dan burung bersiul.
~ Oriental, merupakan jenis fauna yang berada di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Jenis fauna antara lain: orang utan, gibbon, kancil, burung berparuh lebar dan burung bersiul.
~ Neotropical, merupakan jenis fauna yang berada di Amerika Selatan, India Barat, Amerika Tengah, dan sekitar pantai Meksiko. Jenis faunanya antara lain: kungkang, armadillo, dan tinamous.
~ Nearktik, merupakan jenis fauna di daratan Amerika Utara sampai dengan dataran tinggi di Meksiko. Jenisnya antara lain: antelop bertanduk cabang tiga, tupai, kalkun, burung biru, dan jungk0
~Australian, merupakan jenis fauna yang berada di daratan Australia, Selandia Baru, Indonesia bagian timur, dan Papua Nugini. Jenisnya antara lain: marsupial, monotreama, burung cenderawasih, burung penghisap madu, kakatua, dan burung kasuari.
~ Ethiopian, merupakan fauna daratan Afrika Selatan, Gurun Sahara, Malagasi, dan wilayah Arab bagian Selatan. Jenisnya antara lain: gorilla, simpanse, hippopotamus, beruang, unta, dan kolibri.
~ Oceanian, merupakan fauna di daerah Pasifik.
~ Antartik, merupakan fauna di daerah beriklim kutub. Jenis faunnya antara lain: penguin, rusa kutub, anjing laut, dan burung skua.
**Persebaran fauna diklasifikasikan berdasarkan bioma. Bioma, merupakan ekosistem darat yang mempunyai bentangan alam yang luas dan ciri-ciri yang khas. Klasifikan fauana berdasarkan bioma antara lain:
~Bioma Gurun
Ciri-ciri: a.Curah hujan kurang dari 25mm per tahun.
b.Perbedaan suhu siang dan malam sangat tinggi (amplitudonya tinggi).
c.Kondisi tanah sangat tandus.
d.Cara hewan beradaptasi, binatang gurun beradaptasi dengan cara: mempunyai kemampuan menyimpan air (contohnya: unta), pada siang hari bersembunyi di suatu tempatjika suhu udara agak dingin akan keluar (ular dan tikus).
Persebarannya: Afrika Utara, Jazirah Arab, Benua Asia, Australia, Afrika bagian Selatan, Amerika Serikat dan Meksiko.
~Bioma Padang Rumput
Ciri-ciri: a.Terdapat di daerah tropis hingga sedang
b.Vegetasi didominasi rumput-rumputan
Di prairi jenis hewannya: bison, antelope, kuda przewalaki, anjing prairi berekor hitam, serigala, anjing hutan, dan rubah. Fauna padang rumput di daerah tropis berupa tupai, lemming, tikus mole, unggas, dan serangga.
~Bioma Hutan Basah (Hutan Hujan Tropis)
Ciri-ciri: a.Terdapat di daerah tropis yang basah dengan curah hujan tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun.
b.Jenis hewan di bioma ini diurnal atau aktif pada siang hari, seperti burung yang berada di daerah kanopi. Di bawah kanopi dan di dasar hutan hidup hewan nocturnal, yaitu hewan yang aktif pada malam hari seperti kera, babi hutan, kucing hutan, dan tupai. Kebiasaan hidup hewan di hutan hujan tropic dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan arboreal yaitu hewan yang hidup di pohon seperti kera, dan hewan terrestrial yaitu hewan yang hidup di atas tanah, seperti babi, beruang, dan macan tutul.
Persebarannya: Amerika Tengah, dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Australia bagian timur.
~Bioma Hutan Gugur
Ciri-ciri: a.Terdapat di daerah beriklim sedang atau beriklim kontinen sedang, tetapi agak basah dengan musim dengan musim hujan pada musim panas dan musim dingin yang sangat dingin.
Persebarannya: USA, Eropa, dan Asia Timur.
Jenis binatang: Kijang, rusa, bajing rakun, kucing, rubah, srigala.
~Bioma Hutan Taiga
Ciri-ciri: a.Terdapat di daerah yang sangat dingin, di belahan bumi utara dan di pegunungan tinggi.
b.Curah hujan di wilayah ini antara 400 sd. 600 mm per tahun dan suhu udara sangat rendah.
Hewan yang khas terdapat di hutan ini adalah hewan berbulu tebal, seperti kucing salju (lynk), menjangan merah (elk), kelinci, rubah merah, serigala abu-abu, caribou, beruang hitam, berang-berang, dan burung. Burung-burung yang ada bermigrasi selama musim dingin dan dan datang lagi pada musim panas.
~Bioma Tundra (Padang Rumput)
Ciri-ciri: a.Hanya terdapat di belahan bumi utara, yaitu di lingkaran kutub utara.
b.Selama musim panas, lamanya siang hari 24 jam, sedangkan selam musim dingin lamanya malam hari 24 jam.
c.Hewan di daerah ini berbulu atau berambut tebal, warna bulunya putih untuk mengurangi hilangnya panas. Lemaknya tebal sebagai cadangan makanan dan penahan panas.
Hewan herbivore yang khas adalah muscox dan reinder (sejenis kijang). Hewan karnivora yang ada di wilayah ini adalah beruang kutub. Hewan lain yang hidup di bioma ini adalah penguin, seal, burung camar, nyamuk, lalat hitam, dan walrus.
B. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
o Tanah, kondisi tanah yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, antara lain: kondisi kesuburan tanah, kandungan humus dan jenis tanah.
o Relief, berbagai bentuk relief di Indonesia berpengaruh terhadap flora fauna. Bentuk relief yang bermacam-macam menyebabkan suhu bervariasi, ketinggian dan suhu suatu wilayah mempengaruhi jenis flora yang tumbuh.
o Iklim, unsure-unsur iklim yang berpengaruh suhu, penyinaran matahari, curah hujan dan arah angina. Tiap unsure iklim mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap perkembangan flora dan fauna.
o Air, ketersediaan air mempengaruhi jenis flora dan fauna suatu wilayah, misalnya:
- tumbuhan yang hidup didaerah kering (Xerophyt), seperti: kaktus
- tumbuhan yang hidup didaerah basah (Higrophyt), seperti: teratai dan eceng gondok
- tumbuhan yang hidup didaerah sedang (mesophyt)
Didaerah gurun yang sangat kering, hidup hewan-hewan yang mampu bertahan pada kondisi kekurangan air.
o Biotik, factor biotic atau makhluk hidup juga berpengaruh terhadap kondisi flora dan fauna, perburuhan liar, penebangan hutan dan persebaran flora.
Persebaran Fauna di Indonesia
Pengelompokan fauna berdasarkan geologis wilayah:
a. Paparan sunda atau wilayah Indonesia bagian barat, meliputi: P. Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
b. Paparan Sahul atau wilayah Indonesia bagian timur, meliputi: P. Irian Jaya dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
c. Wilayah peralihan atau wilayah Indonesia bagian Tengah, meliputi: P. Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya ( Kep. Maluku dan Kep. Nusa Tenggara)
- Wallace membagi wilayah persebaran fauna di Indonesia dengan suatu garis disebut garis Wallace. Garis Wallace melewati laut yang sangat dalam sekali yaitu antara lain: P. Bali dan P. Lombok, P.Sulawesi dengan P. Kalimantan. Garis Wallace ditarik mulai dari samudra Hindia melalui selat Lombok, laut Jawa dan selat Makasar menuju Sulawesi.
- Max Webber membagi fauna Indonesia dengan suatu garis yang disebut garis Webber. Garis Webber membagi wilayah persebaran menjadi barat dan timur. Garis webber ditarik mulai dari samudra Hindia ke bagian timur dan P. Timor (Laut Timor), Laut Banda membelok ke bagian barat P. Buru ( Laut Buru), Laut Seram menuju ke bagian barat P. halmahera (Laut Maluku) dan berakhir kea rah timur Laut ( Laut Philipina).
Berdasarkan perbedaan kondisi geologis dan persebaran fauna berdasarkan garis Wallace dan Webber, maka persebaran fauna di Indonesia dapat dikelompkkan menjadi 3 tipe fauna, yaitu:
1. Tipe Asiatis
Fauna tipe Asiatis terdapat di wliyah Indonesia bagian barat dan dibatasi oleh garis Wallace. Fauna di daerah ini mirip dengan fauna di benua Asia. Adapun hewan dan persebarannya sebagai berikut:
- Harimau terdapat di Jawa, Bali dan Madura.
- Beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan
- Gajah terdapat di hutan-hutan Sunatera, mirip gajah di India.
- Badak terdapat di Sumatera dan Jawa. Badak ini mirip dengan badak di Malaysia, Thailand, Indonesia, India dan Myanmar.
- Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan.
- Mawas (Orang Utan) terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
- Siamang (Kera berwarna hitam dan berekor) terdapat di Sumatera.
- Tapir terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
- Kera Gribbon terdapat di Sunatera dan Kalimantan.
2. Tipe Australis
Fauna tipe Australis terdapat di wilayah Indonesia bagian timur (Sahul Plat) dan dibatasi oleh garis webber. Fauna di daerah ini mirip dengan fauna di wilayah Australia. Adapun hewan dan persebarannya sebagai berikut:
- Kangguru pohon (binatang berkantung) terdapat di Irian Jaya.
- Tikus berkantung dan musang berkantung, terdapat di Maluku sebelah timur dan Irian Jaya.
- Burung kasuari terdapat di Irian jaya, Kep. Aru dan P. Seram.
- Burung Cendrwasih terdapat di Irian Jaya dan Kep. Aru.
- Burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih terdapat di Maluku.
3. Tipe Austral-Asiatis
Fauna tipe ini terdapat di Indonesia bagian tengah yang dibatasi garis Wallace (batas bagian barat dengan tengah) dan garis webber (batas bagian timur dengan tengah). Fauna di Indonesia bagian barat dan bagian timur. Selain itu di Indonesia bagian tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia sebagai berikut:
- Biawak dan Komodo, terdapat di P. Komodo, NTT. Binatang ini terkenal sebagai sisa fauna purba yang mampu bertahan hidup.
- Anoa (mirip lembu dan hidup liar) terdapat di Sulawesi dan Maluku bagian barat.
- Burung Maleo merupakan burung yang sangat langka, terdapat di Sulawesi dan Kep. Sangihe.
Persebaran Flora di Indonesia
1. Hutan Hujan Tropis, Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, selain itu sinar matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi ini memungkinkan Indonesia memiliki hutan hujan tropis. Hutan ini tersebar di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua.
Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis:
-Jenis tumbuhan sangat banyak (heterogen) dan komunitasnya sanagat kompleks.
-Flora tumbuh subur, tinggi dan banyak cabang dengan daun lebat sehingga membentuk kanopi (tudung). Berdaun lebar dan selalu menghijau.
-Terdapat banyak pohon-pohon besar, tanaman merambat berkayu (liana), dan epifit, seperti: paku-pakuan dan anggrek yang biasa tumbuh pada pohon-pohon.
-Hutan ini kaya akan berbagai jenis hewan avertebrata dan vertebrata.
-Akibat adanya kanopi terbentuk iklim mikro di dalam hutan dan iklim di luar hutan.
2. Hutan Musim Tropis, terdapat di daerah yang beriklim tropis dengan periode musim hujan dan musim kemarau yang jelas, pada musim kemarau pohon-pohon menggugurkan daunnya. Hutan ini terdiri dari jenis tumbuhan (homogen), seperti pohon Jati. Hutan musim tropis terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.
3. Hutan Mangrove atau Hutan Bakau, Hutan ini tumbuh di daerah pantai. Sebagian besar hutan mangrove merupakan vegetasi sejenis. Daun-daunnya berwarna hijau dan berkembang baik di daerah Lumpur yang masih dalam jangkauan pasang surut air laut. Pohon bakau memiliki akar yang menjulang diatas permukaan air pada saat air laut surut dan tenggelam pada saat air laut pasang.
4. Padang Rumput, hutan ini mempunyai ciri-ciri antara lain: terdapat di daerah yang bermusim kemarau panjang, curah hujan rendah, tumbuhannya berupa rumput-rumputan dengan diselingi pepohonan menahun. Persebarannya di wilayah Nusa Tenggara.
***Pembagian Hutan di Indonesia berdsarkan iklim menurut W. Koppen:
a. Indonesia Bagian Barat, wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam wilayah iklim Af. Wilayah ini terdapat hutan hujan tropis dengan ciri antara lain:
- Daun lebat.
- Rata-rata ketinggian pohon adalah 60m.
- Banyak terdapat pohon memanjat.
- Banyak tumbuh pohon epifit (anggrek, pakis).
b. Indonesia Bagian Tengah, wilayah Indonesia bagian tengah termasuk dalam iklim Am. Wilayah ini terdapat hutan musim dengan ciri antara lain:
- Pohon lebih rendah dari hutan hujan tropis.
- Pada musim kemarau daunnya gugur.
- Pada musim penghujan mulai bertunas.
c. Indonesia Bagian Timur, wilayah Indonesia bagian timur termasuk dalam wilayah iklim Aw. Wilayah ini terdapat hutan savanna dengan ciri:
- Padang rumput, terdapat semak belukar, dan pohon-pohon rendah.
***Penggolongan Hutan, penggolongan hutan dapat dibedakan atas beberapa bagian, sebagai berikut:
1. Berdasarkan Jenis Tumbuhan
a. Hutan Homogen, yaitu hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan utama saja, misalnya hutan jati, hutan pinus, dan lain-lain.
b. Hutan Heterogen, yaitu hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan biasanya merupakan hutan rimba.
2. Berdasarkan Ketinggian Tempat
a. Hutan Payau (Hutan Pantai), yaitu hutan yang terdapat disepanjang pantai, misalnya: pantai timur Pulau Sumatera dan pantai utara Pulau Jawa.
b. Hutan Rawa, yaitu hutan yang terdapat di daerah rawa, misalnya: hutan di Pulau Kalimantan.
c. Hutan Dataran Rendah, yaitu hutan yang terdapat didaerah dataran rendah.
d. Hutan Pegunungan, yaitu hutan yang terdapat di daerah pegunungan.
3. Berdasarkan Keadaan Iklim
a. Hutan Hujan Tropis, yaitu hutan yang berdaun lebat, berpohon besar dan tinggi, misalnya: hutan di P. Sumatera, P. Kalimantan, dan P. Irian, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan Florida (Amerika Tengah).
b. Hutan Musim, yaitu hutan yang daunnya meranggas pada musim panas dan bertunas dan berdaun pada musim penghujan.
c. Hutan Daerah Sedang, yaitu hutan yang terdapat diwilayah 25˚-40˚LU/LS.
4. Berdasarkan Tujuan dan Kegunaan
a. Hutan Produksi, yaitu hutan yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan-bahan produksi, seperti: kayu bangunan, kertas, dll.
b. Hutan Lindung, yaitu hutan yang dimaksudkan untuk keperluan perlindungan alam dan kelestarian lingkungan, misalnya: untuk mencegah erosi dan banjir, serta mengatur kelembaban tanah.
c. Hutan Rekreasi, yaitu hutan yang sengaja diperuntukkan bagi kepentingan rekreasi, supaya daerah rekreasi selalu sejuk dengan pemandangan alam yang indah.
d. Hutan Suaka Alam, yaitu hutan yang berfungsi melindungi tumbuh-tumbuhan yang sudah langka dan dikhawatirkan punah.
5. Fungsi Hutan Hutan Secara Tidak Langsung
a. Fungsi Orologis adalah fungsi untuk menjaga dan membentuk banyaknya bunga tanah (humus tanah).
b. Fungsi Hidrologis adalah fungsi hutan sebagai pengikat dan penahan air hujan untuk mengurangi bahaya erosi.
c. Fungsi Strategis adalah fungsi hutan yang bisa berfungsi untuk pertahanan Negara ataupun batas Negara.
d. Fungsi Estetis adalah fungsi hutan untuk keindahan atau seagai tempat rekreasi.
• Berbagai Jenis Hutan yang ada di Indonesia memiliki manfaat antara lain:
~ Menyimpan serta mengatur persediaan air, sebab akar-akar pohon di hutan mampu menghambat dan menahan air yang masuk dalam tanah.
~ Menyuburkan tanah, karena daun-daun yang berguguran dapat membentuk bunga tanah (humus).
~ Mencegah erosi dan tanah longsor, karena akar-akar pohon memiliki daya ikat terhadap butiran tanah.
~ Menjaga keseimbangan air tanah, karena curah hujan yang jatuh di daerah hutan akan lebih banyak menjadi pengisi air tanah.
~ Menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan bangunan, antar lain: rotan, kamper, dammar, dll.
~ Mengurangi polusi udara, karena daun-daun pohon mampu menyerap gas-gas polutan, sehingga udara di sekitar hutan segar dan bersih.
• Identifikasi Kerusakan Flora dan Fauna serta dampaknya terhadap kehidupan
Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna antara lain: karena pengaruh evolusi, seleksi alam, tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, perusakan oleh manusia, dan bencana alam.
• Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan
a. Suaka Margasatwa, merupakan kawasan hutan yang dilestarikan untuk memelihara kelestarian hidup hewan-hewan langka
Suaka Margasatwa Gunung Leuser (Aceh), merupakan suaka maraga satwa terbesar di Indonesia. Hewan yang dilindungi antara lain: gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung.
Suaka Margasatwa Sumatera Selatan I (Sumsel), merupakan suaka marga satwa untuk melindungi: tapir, badak, kerbau liar, harimau sumatera, gajah, rusa.
Suaka Margasatwa Baluran (Jatim), merupakan tempat untuk perlindungan badak, banteng, kerbau liar, anjing hutan, berbagai jenis kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, dan burung merak.
Suaka Margasatwa Pulau Komodo (NTT), tempat yang dikhususkan untuk perilndungan biawak dan komodo. Satwa lain yang dilindungi dio tempat ini ialah burung kakatua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
Suaka Margasatwa Pulau Moyo (Sumbawa), merupakan tempat perlindumgan burung kakatua, ayam hutan, sapi liar, babi hutan dan rusa.
Suaka Margasatwa Kutai (Kaltim), merupakan tempat untuk perlindungan babi hutan, banteng, orang utan, rusa, dan bekantan (kanau).
b. Cagar Alam, merupakan kawasan hutan untuk perlindungan hewan, tumbuhan, tanah, tempat-tempat bersejarah, dan keindahan alamnya.
Cagar Alam Pulau Dua (Jabar), merupakan tempat yang selain dimanfaatkan untuk pelestarian hutan, pulau ini juga digunakan untuk perlindungan berbagai jenis burung laut dan dikenal dengan sebutan kerajaan burung.
Cagar Alam Cibodas di Kaki Gunung Gede (Jabar), merupakan cadangan hutan di daerah basah (banyak turun hujan). Daerah demikian menjadi daerah pengisian air tanah (recharge area).
Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, merupakan tempat untuk perlindungan berbagai jenis binatang yang terkenal, antara lain badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak.
Cagar Alam Penanjung-Pangandaran (Banten), merupakan tempat yang selain dimanfaatkan untuk pelestarian hutan, tempat ini juga digunakan pula untuk perlindungan rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Lali Jiwo (Jatim), tempat ini terdapat hutan alam flora alpine dan berbagai jenis cemara.
Cagar Alam Rafflesia (Bengkulu), merupakan tempat yang khusus untuk perlindungan bunga raksasa Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai) yang merupakan bunga terbesar di dunia.
Cagar Alam Sibolangit (Sumut), terdapat flora khas dataran rendah Sumatera, antara lain pohon lebah dan bunga bangkai raksasa.
Cagar Alam Rimbo Pati (Sumbar), terdapat tumbuhan khas Sumbar dan hewan-hewan antara lain tapir dan siamang.